Monday, April 29, 2013

Samsung Electronic Company

Saat ini Samsung merajai pasar barang-barang elektronik di dunia, baik itu untuk produk home appliance,gadget,komputer dan barang-barang elektronik lainnya, sehingga menjadikannya salah satu brand paling kuat dab terkenal dalam dunia teknologi.
Tahun 2012 lalu Samsung mencetak laba bersih US$7,3 milliar atau sekitar Rp.69,8 Triliun, memecahkan rekor selama 4 kuartal terakhir. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun 2011. Pencapaian ini membuat nilai saham Samsung terdongkrak 1,5 persen.
Peningkatan laba perusahaan Samsung ini dicapai dari penjualan smartphone dan komponen terkait.
Tetapi 20 tahun yang lalu Samsung merupakan merek nomor tiga dengan deffresiasi produk yang sedikit sekali. Jauh tertinggal dari para kompetitor sejenisnya.( Eric Kim,executive vice president for global marketing operations at Electronics Company ( SEC ), 2003).
Samsung group didirikan pada tahun 1938 oleh Byung-Chull Lee. Yang pada awalnya mengekspor ikan kering, sayuran dan buah-buahan yang di hasilkan dari Korea ke Manchuria dan Beijing China. Setelah itu Samsung memulai manufaktur dengan skala kecil dengan mendirikan pabrik tepung dan mesin permen.
Samsung Electronics Company ( SEC ) sendiri didirikan di tahun 1969 yang ditahun 1970 Samsung mengakuisisi bisnis semi konduktor dengan demikian meletakan target pertumbuhan  produk elektronik di kemudian hari, karena disini Samsung melakukan investasi besar-besarann khususnya chip-chip memory yang sangat penting untuk perangkat elektronik.
Sepanjang tahun 1980-an SEC mensuplay pasar global dengan sejumlah besar produk seperti Televisi, VCR dan Oven microwave serta ke OEM yang kemudian akan menjualnya dengan brand masing-masing.
Selamai periode ini, perusahaan terus menekankan mengenai visi dan misi perusahaan tentang qualitas manufaktur dan menggunaan teknologi teruma diantara para produsen elektronik. Keuntungan yang di dapatkan dalam periode ini mereka investasikan kembali dalam research dan development ( R&D ) , manufaktur serta supply chain.
Di tahun 1997, disaat krisis keuangan melanda wilayah Asia, Samsung membukukan penjualan sebesar US$16 billion dengan laba bersih yang negatif, sehingga pada tahun ini kelangsungan hidup dari perusahaan ini terlihat dalam bahaya sehingga mendorong dilakukannya restrukturisasi.
Transformasi organisasi ini dipimpin oleh SEC Chairman Mr. Kun Hee Lee dengan melunching slogan manajemen baru yang dilandasi semangat untuk membuat Samsung sebagai pemimpin di bisnis global. Perubahan ini juga didasari oleh semangat untuk menyelamatkan perusahaan selama krisis ke uangan Asia dan menjadi perusahaan yang menguntungkan.
Dalam transformasi ini ada 5 strategi yang diambil yaitu:
1)      Vertical Integration.
Samsung tetap berkomitmen manufacture sebagai core kompetensi” Jika kita keluar dari manufactur, kami akan kalah kata Yun Jong Yong ( Vice Chairman,1997).” Semua orang bisa mendapatkan teknologi yang sama saat ini, tetapi itu tidak berarti mereka dapat membuat produk yang canggih). Samsung melakukan pemilihan lokasi pabrik yang fleksibel untuk dapat menjaga biaya rendah, seperti membangun 12 pabrik di Cina ditahun 2003, fasilitas R&D di India untuk mengambil keuntungan dari berlimpahnya sumber daya manusia di negara ini. Samsung mengcostomized sebanyak mungkin produknya untuk menghindari jebakan komoditisasi. Samsung melihat bahwa vertigal integration dan investasi untuk fasilitas manufaktur dan R&D bukan merupakan biaya tetap, tetapi merupakan sumber yang fleksibel dan dapat di kontrol atas seluruh proses produksi. Manufaktur merupakan kompetensi inti dari Samsung.
2)      Hardware Focus.
Tidak seperti kompetitornya Sony dan Apple, Samsung tidak mengembangkan perangkat lunak dengan merek sendiri.
Strategi Samsung, adalah fokus pada perangkat keras dan berkolaborasi dengan content providers disaat yang tepat.
3)      Product Breadth
Samsung berusaha menaikan harga dan margin keuntungan penjualan dengan cara menjual produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya menekankan pada teknologi baru tetapi juga pada desain.
Penerapan desain inovasi tidak hanya untuk finish good saja tetapi juga untuk produk-produk inputan yang sangat penting.
Sehingga dapat dilihat bahwa diversifikasi produk-produk Samsung berbeda dengan kompetitor, karena banyak yang terfokus pada kategori yang tunggal, dan ini mempermudah Samsung untuk memilih sasaran konsumen yang tepart untuk prosuk yang di hasilkan.
4)      Digital product innovation.
Ditahun 1990an akhirnya Samsung memutuskan untuk bertransisi dari teknologi analog ke digital perubahan yang dilakukan sekali seumur hidup. Dan menempatkan Samsung di jajaran terdepan dari rival-rivalnya.
Berinvestasi di teknologi digital yang canggih, memuka jalan Samsung untuk memproduksi premium produk.
Disamping itu Samsung juga menerapkan teori sashimi, yaitu produk akan dijual dengan harga mahal di awal lauching dan harga akan turun seiring dengan waktu.
5)   Digital –Convergence Strategy
Karena fokus terhadap teknologi digital di beberapa kategori, Samsung siap untuk menjadi pemimpin di era digital saat ini.
Dengan melakukan strategi penggambungan beberapa teknologi menjadi satu produk utama dan beberapa teknologi yang terhubung oleh satu jaringan yang sangat besar.
Secara historis memang Samsung dikenal sebagai perusahaan yang fokus menghasilkan dengan biaya rendah dari pesaingnya. Akan tetapi mulai awal tahun 1993-an Samsung tidak hanya dikenal di lingkungan pasar Korea saja, mereka merubah semuanya dengan strategy “ New Management Initiative’ yang dikenalkan oleh Mr. Lee, yang mentransformasikan dari penghasill produk OEM yang murah menjadi penghasil produk yang mempunyai nilai tambahhyang tinggi dan berteknologi tinggi, untuk itu Samsung segera sadar untuk mengembangkan brand yang kuat untuk produk-produknya.
Dari sini terlihat strategi marketing mix yang mereka ambil adalah dengan jalan:
1) Product.
Mengkonversi lini produk perusahaan dari low-end product menjadi premium high-end. Dan tentu saja mereka menawarkan produk-produk yang sudahh terbukti bagus ke pasar.
2) Price
Kebijakan harga ditentukan berdasarkan kualitas produk, Jadi Samsung menetakan harga berdasarkan tingkat kualitas setiap produk yang ditawarkan.
3) Distribusi
Di jalur ini Samsung menambah jaringan penjualan mereka dengan bekerja sama dengan retail yang terkenal seperti Best Buy dan Circuit City untuk melengkapii kerjasama mereka sebelumnya dengan Wal- Mart dan Target.
4) Promotion
Untuk me-rebranding brand mereka, Samsung bekerjasama dengan agen advertising yang terkenal yaitu Foote, Cone & Belding ( FCB) untuk mengembangkan dan mempresentasikan logo dari Samsung ke seluruh dunia.
FCB juga mengembangkan esensi merek yang unik untuk Samsung, yang akan membedakan mereka di pasaran dengan kompetitor.
Dari langkah-langkah yang diambil diatas, saat ini kita semua bisa melihat bagaimana Samsung bisa merajai disemua lini produk. Melakukan 5 fokus langkah sebagai fundamental dari commitment untuk menghasilkan produk yang inovatif, premium dan memiliki brand yang bernilai, Membangun marketing organisasi yang kuat serta cerdas dan efektif, melakukan penetrasi pasar yang agresif serta melakukan riset kepuasan pelanggan adalah kunci keberhasilan Samsung.
Bekasi, 29 April 2013
( sumber: Samsung Electronics Company: Global Marketing Operation,2008, Havard Business School)
-End-

0 comments:

Post a Comment