Thursday, March 6, 2014

Leadership



Leadership
Ada sebuah tema yang menarik dari obrolan dengan somplak group semalam. Heee pembaca mungkin bertanya siapa itu somplak group, itu adalah sebutan buat teman-teman untuk bahan candaan menghilangkan tekanan dead line pekerjaan yang menumpuk. Iya semacam olok-olokan agar kita tidak jadi tambah puyeng trus ujung-ujungya akan berdampak terhadap kinerja dan out put yang di hasilkan.
Kembali tentang bahan obrolan kita semalam, iya itu mengenai gaya kepemimpinan atau leadership, entah kenapa ya, kalau kita sudah ngumpul dengan somplak group, ada saja yang kita obrolin, dari yang mulai candaan dan olok-olakan, sampai yang berbobot istilahnya. Seperti malam kemarin yaitu masalah kepemimpinan atau leadership.
Pada dasarnya di dalam gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama yaitu, pengarahan ( directed behavior ) dan unsur bantuan ( supporting behavior ). Menurut Robert Albanese, David. D Van Fleet,1994, gaya kepemimpinan bisa dilihat berdasarkan kepribadiannya.
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatis.
Adalah gaya kepemimpinan yang mampu menarik perhatian banyak orang, karena beberapa hal yang dimiliki seorang pemimpin yang di dapat dari Tuhan ( anugrah ). Kelebihan gaya kepemimpinan ini adalah mampu menarik orang. Orang –orang akan tertarik karena gaya bicaranya yang membangkitkan semangat. Dan biasanya pemimpin seperti ini memiliki visi-visi kedepan ( visioner ). Mereka menyukai tantangan dan perubahan.
Kelemahan dari pemimpin gaya kharismatis ini adalah seperti “ Tong kosong nyaring bunyinya”.
Gaya kepemimpinan seperti ini akan bisa efektif jika:
a)    Mereka belajar untuk berkomitmen, sekalipun sering kali gagal.
b)   Menempatkan orang-orang untuk menutupi kelemahannya.
2.   Gaya Kepemimpinan Otoriter.
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang di ambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala sesuatunya akan dikendalikan oleh pemimpin tersebut, sedangkan bawahannya hanya menjalankan perintah yang di berikan. Gaya otoriter ini pemimpin akan mengendalikan segala aspek kegiatan yang ada, memberikan sasaran apa saja untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Pemimpin gaya ini menjalankan kepemimpinan juga berperan sebagai pengawas terhadap aktivitas anggotanya dan memberikan jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Semua  kontrol ada ditangan pemimpin, sedang bawahan hanya menjalankan apa yang sudah diputuskan pemimpin.
Kelebihan dari kepemimpinan gaya ini adalah pada pencapaian prestasinya. Tidak satupun penghalang yang mampu untuk menghalangi langkahnya dalam mencapai tujuan. Langkah-langkahnya sistematis dan penuh perhitungan.
Sedangkan kelemahan gaya kepemimpinan seperti ini adalah, kejam dan dingin dalam mencapai tujuannya, sehingga tidak memperdulikan caranya seperti apa.
3.   Gaya kepemimpinan demokratis.
Adalah gaya memimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada bawahannya. Setiap ada permasalahan selalu mengikut sertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Disini pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab bawahannya.
Pada gaya kepemimpinan model demokrasi ini, anggotanya memiliki peranan yang lebih besar. Pemimpin hanya menunjukan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara mencapai sasaran tersebut, bawahan yang menentukan. Bawahan juga diberikan keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang di hadapinya. Pemimpin yang memiliki gaya ini merupakan diplomator yang ulung atau win-win solution.
Kelemahan kepemimpinan gaya ini adalah kesabaran dan pasif, karena umumnya pemimpin seperti ini akan sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya bisa sangat keterlaluan.
Gaya kepemimpinan seperti ini akan efektif apabila:
a)    Pemimpin mau berjuang untuk berubah ke arah yang lebih baik.
b)   Punya semangat, bahwa tidak selamanya selalu win-win solution, terkadang ada kalanya win-loss solution. Pemimpin harus mengupayakan agar dia tidak selalu kalah, tetapi ada kalanya menjadi pemenang.


4.   Gaya Kepemimpinan Moralis.
Sesuai dengan makna kata moralis, pemimpin gaya ini adalah yang paling menghargai bawahannya. Pemimpin bergaya ini pada dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini.
Kekurangan dari pemimpin gaya moralis ini adalah sangat emosional, tidak stabil terkdang tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
Gaya kepemimpinan moralis ini efektif apabila:
1)   Keberhasilan seorang pemimpin gaya moralis dalam mengatasi kelabilan emosionalnya.
2)   Belajar mempercayai orang lain atau membiarkan melakukan dengan cara mereka dan bukan cara kita.
Nah dari beberapa tipe gaya kepemimpinan  yang diatas, kita dapat memilih gaya kepemimpinan kita sendiri, tentunya hal ini berdasarkan bagian yang kita pimpin, misalnya: kalau kita dibagian produksi tentunya akan berbeda dengan gaya kepemimpinan dengan bagian engineering dan administrasi. Karakter pemimpin juga akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang.
Tanpa terasa, sudah hampir jam 10.00 malam, dan berbatang-batang rokok sudah dihabiskan, besok harus kerja lagi, soplak group pun akhirnya beranjak menuju parkiran, dan pulang.
Cikarang, 07 Maret 2014

0 comments:

Post a Comment